BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Saat ini
perkembangan Dunia Otomotif semakin besar dan sangat berperan penting dalam
berbagai bidang baik secara umum maupun secara khusus. Hal ini sangat
berpengaruh karena banyak alat transportasi seperti mobil atau motor untuk
mendukung kelancaran aktifitas maupun segala usaha namun bisa saja sebaliknya
yaitu menjadi penghambat kelancaran usaha disebabkan adana kerusakan-kerusakan
atau komponen pendukung tidak berfungsi secara maksimal. Contohnya kerusakan pada
system rem, system kemudi, differensial, poros propeller, engine, kopling dan
lain-lain. Namun jika komponen pada seluruh mobil tidak berfungsi secara
maksimal atau mengalami kerusakan maka akan berpengaruh negative yaitu dapat
terjadi kecelakaan, maka hendaknya alat transportasi mobil atau motor harus
selalu dalam kondisi baik, tentu dalam hal ini memerlukan perawatan dan
perbaikan.
Masalah di
ataslah yang mendorong penulis untuk menyusun Laporan Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) namun dikarenakan system pendukung pada mobil sangatlah banyak penulis
hanya dapat menyusun laporan PSG dengan judul “Perbaikan dan Perawatan Sistem
Rem Tromol Hidrolik” pada sebuah mobil dengan tujuan untuk membantu pemilik
kendaraan atau mobil dalam melakukan perbaikan, khususnya pada system rem
tromol hidrolik.
B.
Identifikasi
Masalah
Dari latar
belakang yang dipaparkan sebelumnya, dapat diidentifikasikan beberapa pokok
masalah pada kendaraan mobil yaitu :
1.
Kerusakan pada system rem
2.
Kerusakan pada system kemudi
3.
Kerusakan pada differensial
4.
Kerusakan pada poros propeller
5.
Kerusakan pada engine
6.
Kerusakan pada kopling, dll.
C.
Batasan
Masalah
Mengingat system
pendukung pada suatu mobil sangat banyak dan waktu maupun dana yang tidak
memungkinkan untuk pembahasan secara keseluruhan maka penulis hanya dapat
membahas tentang Perbaikan dan Perawatan Sistem Rem Tromol Hidrolik.
D.
Rumusan
Masalah
Dalam penulisan
Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini tidak lepas dari maksud dan tujuan yang
hendak dicapai, terlebih dahulu dirumuskan pokok masalah. Adapun perumusan
masalah adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana cara melakukan perbaikan atau
perawatan pada system rem tromol hidrolik?
2.
Bagaimana cara melakukan pembongkaran,
pemeriksaan, dan pemasangan pada system rem tromol hidrolik?
3.
Diagnose kerusakan pada system rem
tromol hidrolik?
E.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
a.
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki
keahlian professional, yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
b.
Meningkatkan hubungan antara sekolah
dengan dunia kerja.
c.
Meningkatkan efisiensi proses pendidikan
dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
d.
Member pengakuan dan penghargaan
terhadap pengalaman kerja sebgai bagian dari proses pendidikan.
2.
Tujuan Khusus
a.
Sebagai syarat untuk kenaikan kelas dan
sekaligus syarat untuk mengikuti Ujian Nasional.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Pengertian
1.
Perawatan
|
:
|
Suatu
tindakan yang disengaja dilakukan secara periodic bertujuan agar peralatan
siap pakai.
|
2.
System
|
:
|
Rangkaian
dari beberapa komponen yang mempunyai tugas-tugasnya sendiri dan tidak dapat
dipisahkan dengan tujuang yang satu atau sama.
|
3.
Rem Tromol
|
:
|
Suatu
konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem
(brake drum) , sepatu rem (brakre shoe) dan silinder roda (wheel cylinder).
|
B.
Prinsip
Kerja
Apabila pedal
rem diinjak maka fluida (minyak rem) menekan ke silinder master / master
silinder diteruskan ke silinder roda akan menekan sepatu rem lalu seperti rem
menghampit tromol dengan demikian putaran tromol akan berkurang kecepatannya
bahkan dapat langsung berhenti.
C.
Klasifikasi
1.
Rem Tromol
Pada pengereman
ini diperoleh gaya melalui gesekan yang ditimbulkan antara kanvas dengan tromol
rem dan terbagi dalam 5 model yaitu :
a.
Model Leading Trailing
Pada tipe ini
terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas
tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe. Crara kerja
dari leading trailing adalah dimana bagian ujung masing-masing sepatu rem
ditekan membuka oleh silinder roda (wheel cylinder), sedangkan bagian bawah
berputar. Dan tipe ini hanya terdapat pada silinder roda tunggal.
Gambar 1. Model Leading
Trailing
b.
Tipe Two Leading
Tipe two leading
shoe dibagi menjadi dua, yaitu single action dan double action. Tipe single
action two leading shoe mampunyai dua silinder roda yang masing masing
mempunyai satu piston tiap sisinya. Apabila rem bekerja pada kendaraan bergerak
maju, maka kedua sepatu-sepatu rem akan berfungsi sebagai shoe.
Gambar 2. Tipe Two
Leading
c.
Tipe Dual Two Leading
Konstruksi model
ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang dipasang di atas dan di bawah
sepatu primer dan sekunder, pada model ini baik maju maupun mundur ke dua
sepatu menjadi trailing.
Gambar 3. Tipe Dual
Two Leading
d.
Model Uni Servo
Konstruksi model
ini dilengkapi dengan dua buah silinder dibagian atas sepatu primer dan
sekunder. Bila pedal rem ditekan maka piston bergerak mendorong sepatu rem
searah putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan kesepatu
sekunder. Gerakan sepatu trailing dijaga silinder roda dan tenaga rem yang
dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua sepatu rem akan
menjadi trailing dan efek pengereman jelek.
Gambar 4. Model Uni
Servo
e.
Model Duo Serve
Konstruksi model
ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan buah piston. Tekanan dari silinder
rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu rem.
Gambar 5. Model Duo
Servo
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A.
Sejarah
Bengkel
Bengkel Dump
Truck CV. CAHAYA KUSUMA yang terletak di jalan Citandui adalah bengkel dump
truck yang berdiri sudah cukup lama yaitu berdiri sejak tahun 1989.
Bengkel ini
didirikan oleh Bapak Mustakim dan sekaligus menjadi pemimpin bengkel tersebut.
Dia adalah orang yang sudah berpengalaman di dunia otomotif.
Bapak Mustakim
ini berjuang mengembangkan bengkelnya dengan tujuan untuk menghidupi
keluarganya dan membuka lapangan kerja serta memajukan duni industry
perbengkelan mobil. Sekarang Bapak Mustakim dibantu 4 orang karyawan dan
sekarang pelanggannya makin banyak itu karena Bapak Mustakim dan karyawannya
memberi kepuasan terhadap semua pelanggannya. Dia juga sering dipanggil untuk
memperbaiki kendaraan dan sejenisnya di luar. Hingga saat ini bengkel Bapak
Mustakim masih berdiri dan bertambah banyak pelanggannya.
B.
Struktur
Organisasi
C.
Tata
Tertib
1.
Dilarang merokok.
2.
Memakai baju praktek (werpak) saat
bekerja.
3.
Tidak diperbolehkan tidur saat jam
kerja.
4.
Tidak diperbolehkan bergurau saat kerja.
5.
Dilarang bermain handphone saat kerja.
6.
Dilarang bermain alat kerja.
7.
Merapihkan dan membersihkan alat-alat
pekerjaan setelah selesai.
D.
Jam
Kerja
Hari
|
Jam Masuk
|
Jam Istirahat
|
Jam Pulang
|
Senin
|
08.00
|
12.00
|
17.00
|
Selasa
|
08.00
|
12.00
|
17.00
|
Rabu
|
08.00
|
12.00
|
17.00
|
Kamis
|
08.00
|
12.00
|
17.00
|
Jum’at
|
08.00
|
11.30
|
17.00
|
Sabtu
|
08.00
|
12.00
|
17.00
|
Minggu
|
Libur
|
E.
Denah
Lokasi
BAB
IV
PEMBAHASAN
A.
Fungsi
dan Cara Kerja Rem
1.
Fungsi Rem :
a.
Untuk mengurangi atau menghentikan laju
kendaraan dengan cepat dan tepat.
b.
Mengontrol laju kendaraan saat berjalan.
c.
Menghentikan kendaraan saat parkir.
2.
Cara Kerja Rem Tromol Hidrolik
Pada saat pedal
diinjak piston akan bergerak maju dan minyak mengalir ke tangki melalui saluran
di depan silinder master akibat tekanan ini maka tekanan minyak tinggi akibat
pengecilan volume, sehingga bias mendorong katup inlet sampai menutup saluran
ke tangki inlet bertambah naik dan minyak mengalir ke silinder roda melewati
katup pengecek, kemudian sepatu rem menahan atau menghampit tromol rem, pada
saat pedal rem dilepas, pegas mengembali menarik sepatu rem keposisi semula dan
piston dalam silinder roda bergerak ke dalam sehingga minyak rem mendesak ke
silinder utama akibatnya tekanan yang terjadi pada silinder rem dan pipa
bhilang atau terjadi kevakuman.
B.
Komponen
Rem Hidrolik dan Data Kelayakan
1.
Komponen Rem Tromol Bagian Atas
a.
Pedal Rem berfungsi untuk meneruskan
tekanan dari kaki pengemudi. Jarak bebas pedal rem yaitu : 3-8 mm dan
ketinggian pedal rem yaitu : 190 mm.
b.
Master Silinder merupakan satu bagian
dari konstruksi rem hidrolik yang berfungsi untuk meneruskan tekanan pedal rem
menjadi tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme gerakan torak
dalam silinder master. Diameter master silinder standarnya 1,58 mm dan
maksimalnya 1,86 mm.
c.
Tangki Minyak merupakan suatu bagian
dari konstruksi rem yang berfungsi sebagai tempat minyak rem (fluida).
2.
Komponen Bagian Bawah
a.
Pipa Fluida merupakan suatu bagian dari
rem hidrolik yang berfungsi sebagai jalur atau meneruskan tekanan minyak ke
silinder roda (wheel silinder)
b.
Silinder Roda berfungsi untuk menekan
brake shoe ke brake drum, di dalam silinder roda terpasang satu atau dua piston
beserta sheel, penyetel rem tergantung dari konstruksi rem tromolnya. Diameter
silinder roda standarnya 1,90 cm dan maksimalnya 2 cm.
c.
Sepatu Rem (Brake Shoe) berfungsi untuk
menahan putaran brake drum melalaui gesekan. Pada bagian luar brake shoe
terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plastrik yang tahan panas.
Ketebalan standarnya pelapis brake shoe yaitu 6 mm dan minimum 1 mm.
d.
Pegas Pengembali (retrun spring)
berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem ke posisi semula.
e.
Backing plate berfungsi sebagai tumpuan
untuk menahan putaran brake drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda. Jarak
persinggungan kanvas standarnya 0,2 cm dan maksimalnya 0,7 cm.
C.
Cara
Membongkar, Memeriksa dan Memasang
1.
Cara membongkar
a.
Kendurkan baut-baut roda.
b.
Angkat mobil dengan menggunakan
dongkrak.
c.
Lepaskan baut-baut roda.
d.
Lepaskan roda.
e.
Lepaskan brake drum (tromol rem).
f.
Lepaskan pegas-pegas pengembali (return
spring).
g.
Lepaskan pengait brake shoe.
h.
Lepaskan brake shoe.
i.
Lepasakan penyetel brake shoe.
j.
Lepaskan silinder roda.
D.
Pemeriksaan
Sebelum Pemasangan
1.
Pemeriksaan ketebalan brake shoe,
ukurlah ketebalan brake shoe, bila ketebalan brake shoe kurang dari minimum
atau telihat tanda-tanda keausan yang tidak merata, maka gantilah brake shoe.
2.
Pemeriksaan silinder roda
a.
Lepaskan dua karet pelindung
b.
Lepaskan piston
c.
Jika terdapat karat pada silinder roda
maupun piston bersihkan dengan menggunakan amplas namun apabila permukaannya
sudah rata maka gantilah.
3.
Pemeriksaan penyetel brake shoe
a.
Lepakan gigi penyetel dari rumahnya
Apabila ulir gigi rusak / penyetel
berkarat bersihkanlah dengan menggunakan amplas sampai bersih.
4.
Pemeriksaan tromol (brake drum)
Mengukur diameter dalam tromol
a.
Diameter maksimum : 230 mm
b.
Diameter standar : 228,6 mm
Bila tromol rem dapat digerinda
sampai batas maksimum namun jika tidak bias maka gantilah karena dapat
menyebabkan pengereman tidak sempurna.
5.
Memeriksa Persinggungan kanvas (brake
shoe)
Bila permukaan antara permukaan
antara brake shoe dengan brake drum tidak baik maka dapat digerinda /
dibersihkan dengan amplas.
E.
Pemasangan
1.
Cara Memasang
a.
Pasangkan silinder roda dengan
penyetelnya
b.
Pasangkan brake shoe
c.
Pasangkan pengait brake shoe
d.
Pasangakan pegas pengembali
e.
Pasangkan brake drum
f.
Pasangkan roda
g.
Pasangkan baut-baut dan sedikit
kencangkan
h.
Turunkan mobil
i.
Kencangkan kembali baut-baut roda
F.
Pemeriksaan
Sesudah Pemasangan
1.
Pemeriksaan Pedal Rem
Injak pedal rem,
jika pedal terlalu dalam stel kembali dengan jarak bebas dan jarak dari lantai
yang sesuai dengan standar.
a.
Jarak bebas : 3-8 mm
b.
Jarak tinggi pedal : 190 mm
2.
Bleding Rem
Jika pedal rem
diinjak namun rem tidak berfungsi maka lakukan bleding rem, cara bleding rem :
a.
Isilah reservoir dengan minyak rem.
b.
Tekan / injak pedal rem berulang-ulang
sampe terasa berat dan tahan.
c.
Kendurkan nepel sampai minyak rem
keluar, kencangkan kembali.
d.
Ulangi langkah 2 dan 3 beberapa kali
sampai di dalam pipa maupun silinder roda tidak ada udara lagi.
e.
Jika rem menggunakan booster rem, mesin
harus dalam kondisi hidup.
G.
Diagnose
Kerusakan
No
|
Masalah
|
Penyebab
|
Cara Mengatasi
|
1.
|
Pedal terlalu dalam untuk diinjak
|
· Kanvas / brake
shoe aus
· Batang penekan
silinder master bengkok
· Sepatu rem
terlalu longgar dengan tromol
|
· Ganti
· Luskan kembali
dengan di pres
· Penyetelan
ulang / stel kembali
|
2.
|
Saat diinjak pedal ringan
|
· Fluida rem
habis
· Sepatu rem aus
|
· Tambahkan
fluida dan stel kembali
· Ganti
|
3.
|
Saat mengerem rem berbunyi
|
· Sepatu rem
kotor
· Brake drum
halus
· Sepatu rem
sudah aus
|
· Bersihkan
dengan air sabun
· Gosok menggunakan
amplas
· Ganti
|
4.
|
Rem blong tidak berfungsi maksimal
|
· Terdapat
fluida dalam sepatu rem
· Master
silinder rusak / bocor
· Saluran fluida
bocor
· Silinder roda
bocor
|
· Bersihkan /
cuci dengan air sabun
· Ganti
· Ganti
· Ganti
|
5.
|
Saat pengereman macet
|
· Pegas pengembali
rusak
· Silinder roda
rusak (berkarat)
· Saluran fluida
tersumbat
|
· Ganti
· Bersihkan
dengan menggunakan amplas
· Bersihkan /
ganti
|
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil
pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) selama 2 bulan penulis dapat mengambil
kesimpulan antara lain ;
Dengan
Pendidikan Sistem Ganda siswa dapat mengetahui cara kerja yang baik dan
berjalan sesuai dengan prosedur dalam menjalin PSG siswa dintuntut untuk
bersabar, bersungguh-sungguh dan teliti dalam memecahkan suatu masalah yang
terjadi mulai dari pemeriksaan, diagnose, perbaikan, pemasangan hingga
pengujian. Selain itu siswa juga memperoleh pengalaman bagaimana cara untuk
membangun mental wirausaha, mengerti tanggung jawab kerja, dan bagaimana kita
bias menghargai waktu.
B.
Saran
Setela program
PSG ini selesai, penulis ingin menyampaikan beberapa saran baik untuk sekolah
maupun untuk dunia industry.
Untuk pihak
sekolah diharapkan pada masa mendatang harus memperhatikan sarana dan prasarana
praktik, baik praktik dasar di bidang keahlian khususnya, agar praktik keahlian
berbanding ideal antara teori dan praktek sehingga dapat meningkatkan kinerja
siswa serta akan tercapainya harapan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu
sendiri. Selain itu praktik pada program diklat produktif akan lebih meningkat.
Sekolah dan
dunia industry hendaknya saling bekerja sama dan saling mendukung serta saling
mengisi bagi tercapainya sinkronisasi kurikulum dengan dunia industry sehingga
tujuan dan harapan dari kedua belah pihak dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
https://saenalabidin.wordpress.com/power-steering/sistem-rem/rem-tromol/