Senin, 10 Oktober 2016

Perbaikan dan Perawatan Sistem Rem Tromol



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Saat ini perkembangan Dunia Otomotif semakin besar dan sangat berperan penting dalam berbagai bidang baik secara umum maupun secara khusus. Hal ini sangat berpengaruh karena banyak alat transportasi seperti mobil atau motor untuk mendukung kelancaran aktifitas maupun segala usaha namun bisa saja sebaliknya yaitu menjadi penghambat kelancaran usaha disebabkan adana kerusakan-kerusakan atau komponen pendukung tidak berfungsi secara maksimal. Contohnya kerusakan pada system rem, system kemudi, differensial, poros propeller, engine, kopling dan lain-lain. Namun jika komponen pada seluruh mobil tidak berfungsi secara maksimal atau mengalami kerusakan maka akan berpengaruh negative yaitu dapat terjadi kecelakaan, maka hendaknya alat transportasi mobil atau motor harus selalu dalam kondisi baik, tentu dalam hal ini memerlukan perawatan dan perbaikan.
Masalah di ataslah yang mendorong penulis untuk menyusun Laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) namun dikarenakan system pendukung pada mobil sangatlah banyak penulis hanya dapat menyusun laporan PSG dengan judul “Perbaikan dan Perawatan Sistem Rem Tromol Hidrolik” pada sebuah mobil dengan tujuan untuk membantu pemilik kendaraan atau mobil dalam melakukan perbaikan, khususnya pada system rem tromol hidrolik.

B.       Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, dapat diidentifikasikan beberapa pokok masalah pada kendaraan mobil yaitu :
1.         Kerusakan pada system rem
2.         Kerusakan pada system kemudi
3.         Kerusakan pada differensial
4.         Kerusakan pada poros propeller
5.         Kerusakan pada engine
6.         Kerusakan pada kopling, dll.

C.      Batasan Masalah
Mengingat system pendukung pada suatu mobil sangat banyak dan waktu maupun dana yang tidak memungkinkan untuk pembahasan secara keseluruhan maka penulis hanya dapat membahas tentang Perbaikan dan Perawatan Sistem Rem Tromol Hidrolik.

D.      Rumusan Masalah
Dalam penulisan Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini tidak lepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai, terlebih dahulu dirumuskan pokok masalah. Adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.         Bagaimana cara melakukan perbaikan atau perawatan pada system rem tromol hidrolik?
2.         Bagaimana cara melakukan pembongkaran, pemeriksaan, dan pemasangan pada system rem tromol hidrolik?
3.         Diagnose kerusakan pada system rem tromol hidrolik?

E.       Tujuan
1.         Tujuan Umum
a.         Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
b.        Meningkatkan hubungan antara sekolah dengan dunia kerja.
c.         Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
d.        Member pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebgai bagian dari proses pendidikan.
2.         Tujuan Khusus
a.         Sebagai syarat untuk kenaikan kelas dan sekaligus syarat untuk mengikuti Ujian Nasional.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.      Pengertian
1.        Perawatan
:
Suatu tindakan yang disengaja dilakukan secara periodic bertujuan agar peralatan siap pakai.
2.        System
:
Rangkaian dari beberapa komponen yang mempunyai tugas-tugasnya sendiri dan tidak dapat dipisahkan dengan tujuang yang satu atau sama.
3.        Rem Tromol
:
Suatu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum) , sepatu rem (brakre shoe) dan silinder roda (wheel cylinder).

B.       Prinsip Kerja
Apabila pedal rem diinjak maka fluida (minyak rem) menekan ke silinder master / master silinder diteruskan ke silinder roda akan menekan sepatu rem lalu seperti rem menghampit tromol dengan demikian putaran tromol akan berkurang kecepatannya bahkan dapat langsung berhenti.

C.      Klasifikasi
1.         Rem Tromol
Pada pengereman ini diperoleh gaya melalui gesekan yang ditimbulkan antara kanvas dengan tromol rem dan terbagi dalam 5 model yaitu :
a.         Model Leading Trailing
Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe. Crara kerja dari leading trailing adalah dimana bagian ujung masing-masing sepatu rem ditekan membuka oleh silinder roda (wheel cylinder), sedangkan bagian bawah berputar. Dan tipe ini hanya terdapat pada silinder roda tunggal.
Gambar 1. Model Leading Trailing
b.        Tipe Two Leading
Tipe two leading shoe dibagi menjadi dua, yaitu single action dan double action. Tipe single action two leading shoe mampunyai dua silinder roda yang masing masing mempunyai satu piston tiap sisinya. Apabila rem bekerja pada kendaraan bergerak maju, maka kedua sepatu-sepatu rem akan berfungsi sebagai shoe.
Gambar 2. Tipe Two Leading
c.         Tipe Dual Two Leading
Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan sekunder, pada model ini baik maju maupun mundur ke dua sepatu menjadi trailing.
Gambar 3. Tipe Dual Two Leading
d.        Model Uni Servo
Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder dibagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan kesepatu sekunder. Gerakan sepatu trailing dijaga silinder roda dan tenaga rem yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailing dan efek pengereman jelek.
Gambar 4. Model Uni Servo

e.         Model Duo Serve
Konstruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan buah piston. Tekanan dari silinder rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu rem.
Gambar 5. Model Duo Servo



BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

A.      Sejarah Bengkel
Bengkel Dump Truck CV. CAHAYA KUSUMA yang terletak di jalan Citandui adalah bengkel dump truck yang berdiri sudah cukup lama yaitu berdiri sejak tahun 1989.
Bengkel ini didirikan oleh Bapak Mustakim dan sekaligus menjadi pemimpin bengkel tersebut. Dia adalah orang yang sudah berpengalaman di dunia otomotif.
Bapak Mustakim ini berjuang mengembangkan bengkelnya dengan tujuan untuk menghidupi keluarganya dan membuka lapangan kerja serta memajukan duni industry perbengkelan mobil. Sekarang Bapak Mustakim dibantu 4 orang karyawan dan sekarang pelanggannya makin banyak itu karena Bapak Mustakim dan karyawannya memberi kepuasan terhadap semua pelanggannya. Dia juga sering dipanggil untuk memperbaiki kendaraan dan sejenisnya di luar. Hingga saat ini bengkel Bapak Mustakim masih berdiri dan bertambah banyak pelanggannya.

B.       Struktur Organisasi

C.      Tata Tertib
1.         Dilarang merokok.
2.         Memakai baju praktek (werpak) saat bekerja.
3.         Tidak diperbolehkan tidur saat jam kerja.
4.         Tidak diperbolehkan bergurau saat kerja.
5.         Dilarang bermain handphone saat kerja.
6.         Dilarang bermain alat kerja.
7.         Merapihkan dan membersihkan alat-alat pekerjaan setelah selesai.

D.      Jam Kerja
Hari
Jam Masuk
Jam Istirahat
Jam Pulang
Senin
08.00
12.00
17.00
Selasa
08.00
12.00
17.00
Rabu
08.00
12.00
17.00
Kamis
08.00
12.00
17.00
Jum’at
08.00
11.30
17.00
Sabtu
08.00
12.00
17.00
Minggu
Libur
E.       Denah Lokasi


BAB IV
PEMBAHASAN

A.      Fungsi dan Cara Kerja Rem
1.         Fungsi Rem :
a.         Untuk mengurangi atau menghentikan laju kendaraan dengan cepat dan tepat.
b.        Mengontrol laju kendaraan saat berjalan.
c.         Menghentikan kendaraan saat parkir.
2.         Cara Kerja Rem Tromol Hidrolik
Pada saat pedal diinjak piston akan bergerak maju dan minyak mengalir ke tangki melalui saluran di depan silinder master akibat tekanan ini maka tekanan minyak tinggi akibat pengecilan volume, sehingga bias mendorong katup inlet sampai menutup saluran ke tangki inlet bertambah naik dan minyak mengalir ke silinder roda melewati katup pengecek, kemudian sepatu rem menahan atau menghampit tromol rem, pada saat pedal rem dilepas, pegas mengembali menarik sepatu rem keposisi semula dan piston dalam silinder roda bergerak ke dalam sehingga minyak rem mendesak ke silinder utama akibatnya tekanan yang terjadi pada silinder rem dan pipa bhilang atau terjadi kevakuman.

B.       Komponen Rem Hidrolik dan Data Kelayakan
1.         Komponen Rem Tromol Bagian Atas
a.         Pedal Rem berfungsi untuk meneruskan tekanan dari kaki pengemudi. Jarak bebas pedal rem yaitu : 3-8 mm dan ketinggian pedal rem yaitu : 190 mm.
b.        Master Silinder merupakan satu bagian dari konstruksi rem hidrolik yang berfungsi untuk meneruskan tekanan pedal rem menjadi tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme gerakan torak dalam silinder master. Diameter master silinder standarnya 1,58 mm dan maksimalnya 1,86 mm.
c.         Tangki Minyak merupakan suatu bagian dari konstruksi rem yang berfungsi sebagai tempat minyak rem (fluida).
2.         Komponen Bagian Bawah
a.         Pipa Fluida merupakan suatu bagian dari rem hidrolik yang berfungsi sebagai jalur atau meneruskan tekanan minyak ke silinder roda (wheel silinder)
b.        Silinder Roda berfungsi untuk menekan brake shoe ke brake drum, di dalam silinder roda terpasang satu atau dua piston beserta sheel, penyetel rem tergantung dari konstruksi rem tromolnya. Diameter silinder roda standarnya 1,90 cm dan maksimalnya 2 cm.
c.         Sepatu Rem (Brake Shoe) berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalaui gesekan. Pada bagian luar brake shoe terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plastrik yang tahan panas. Ketebalan standarnya pelapis brake shoe yaitu 6 mm dan minimum 1 mm.
d.        Pegas Pengembali (retrun spring) berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem ke posisi semula.
e.         Backing plate berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran brake drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda. Jarak persinggungan kanvas standarnya 0,2 cm dan maksimalnya 0,7 cm.

C.      Cara Membongkar, Memeriksa dan Memasang
1.         Cara membongkar
a.         Kendurkan baut-baut roda.
b.        Angkat mobil dengan menggunakan dongkrak.
c.         Lepaskan baut-baut roda.
d.        Lepaskan roda.
e.         Lepaskan brake drum (tromol rem).
f.         Lepaskan pegas-pegas pengembali (return spring).
g.        Lepaskan pengait brake shoe.
h.        Lepaskan brake shoe.
i.          Lepasakan penyetel brake shoe.
j.          Lepaskan silinder roda.

D.      Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
1.         Pemeriksaan ketebalan brake shoe, ukurlah ketebalan brake shoe, bila ketebalan brake shoe kurang dari minimum atau telihat tanda-tanda keausan yang tidak merata, maka gantilah brake shoe.
2.         Pemeriksaan silinder roda
a.         Lepaskan dua karet pelindung
b.        Lepaskan piston
c.         Jika terdapat karat pada silinder roda maupun piston bersihkan dengan menggunakan amplas namun apabila permukaannya sudah rata maka gantilah.
3.         Pemeriksaan penyetel brake shoe
a.         Lepakan gigi penyetel dari rumahnya
Apabila ulir gigi rusak / penyetel berkarat bersihkanlah dengan menggunakan amplas sampai bersih.
4.         Pemeriksaan tromol (brake drum)
Mengukur diameter dalam tromol
a.         Diameter maksimum      : 230 mm
b.        Diameter standar           : 228,6 mm
Bila tromol rem dapat digerinda sampai batas maksimum namun jika tidak bias maka gantilah karena dapat menyebabkan pengereman tidak sempurna.
5.         Memeriksa Persinggungan kanvas (brake shoe)
Bila permukaan antara permukaan antara brake shoe dengan brake drum tidak baik maka dapat digerinda / dibersihkan dengan amplas.

E.       Pemasangan
1.         Cara Memasang
a.         Pasangkan silinder roda dengan penyetelnya
b.        Pasangkan brake shoe
c.         Pasangkan pengait brake shoe
d.        Pasangakan pegas pengembali
e.         Pasangkan brake drum
f.         Pasangkan roda
g.        Pasangkan baut-baut dan sedikit kencangkan
h.        Turunkan mobil
i.          Kencangkan kembali baut-baut roda

F.       Pemeriksaan Sesudah Pemasangan
1.         Pemeriksaan Pedal Rem
Injak pedal rem, jika pedal terlalu dalam stel kembali dengan jarak bebas dan jarak dari lantai yang sesuai dengan standar.
a.         Jarak bebas                     : 3-8 mm
b.        Jarak tinggi pedal           : 190 mm
2.         Bleding Rem
Jika pedal rem diinjak namun rem tidak berfungsi maka lakukan bleding rem, cara bleding rem :
a.         Isilah reservoir dengan minyak rem.
b.        Tekan / injak pedal rem berulang-ulang sampe terasa berat dan tahan.
c.         Kendurkan nepel sampai minyak rem keluar, kencangkan kembali.
d.        Ulangi langkah 2 dan 3 beberapa kali sampai di dalam pipa maupun silinder roda tidak ada udara lagi.
e.         Jika rem menggunakan booster rem, mesin harus dalam kondisi hidup.
 
G.      Diagnose Kerusakan
No
Masalah
Penyebab
Cara Mengatasi
1.                   
Pedal terlalu dalam untuk diinjak
·    Kanvas / brake shoe aus
·    Batang penekan silinder master bengkok
·    Sepatu rem terlalu longgar dengan tromol
·    Ganti
·    Luskan kembali dengan di pres
·    Penyetelan ulang / stel kembali
2.                   
Saat diinjak pedal ringan
·    Fluida rem habis
·    Sepatu rem aus
·    Tambahkan fluida dan stel kembali
·    Ganti
3.                   
Saat mengerem rem berbunyi
·    Sepatu rem kotor
·    Brake drum halus
·    Sepatu rem sudah aus
·    Bersihkan dengan air sabun
·    Gosok menggunakan amplas
·    Ganti
4.                   
Rem blong tidak berfungsi maksimal
·    Terdapat fluida dalam sepatu rem
·    Master silinder rusak / bocor
·    Saluran fluida bocor
·    Silinder roda bocor
·    Bersihkan / cuci dengan air sabun
·    Ganti
·    Ganti
·    Ganti
5.                   
Saat pengereman macet
·    Pegas pengembali rusak
·    Silinder roda rusak (berkarat)
·    Saluran fluida tersumbat
·    Ganti
·    Bersihkan dengan menggunakan amplas
·    Bersihkan / ganti



BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) selama 2 bulan penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain ;
Dengan Pendidikan Sistem Ganda siswa dapat mengetahui cara kerja yang baik dan berjalan sesuai dengan prosedur dalam menjalin PSG siswa dintuntut untuk bersabar, bersungguh-sungguh dan teliti dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi mulai dari pemeriksaan, diagnose, perbaikan, pemasangan hingga pengujian. Selain itu siswa juga memperoleh pengalaman bagaimana cara untuk membangun mental wirausaha, mengerti tanggung jawab kerja, dan bagaimana kita bias menghargai waktu.

B.       Saran
Setela program PSG ini selesai, penulis ingin menyampaikan beberapa saran baik untuk sekolah maupun untuk dunia industry.
Untuk pihak sekolah diharapkan pada masa mendatang harus memperhatikan sarana dan prasarana praktik, baik praktik dasar di bidang keahlian khususnya, agar praktik keahlian berbanding ideal antara teori dan praktek sehingga dapat meningkatkan kinerja siswa serta akan tercapainya harapan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu sendiri. Selain itu praktik pada program diklat produktif akan lebih meningkat.
Sekolah dan dunia industry hendaknya saling bekerja sama dan saling mendukung serta saling mengisi bagi tercapainya sinkronisasi kurikulum dengan dunia industry sehingga tujuan dan harapan dari kedua belah pihak dapat terwujud.


DAFTAR PUSTAKA

https://saenalabidin.wordpress.com/power-steering/sistem-rem/rem-tromol/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar